Selasa, 17 November 2009

mAlAm PeRTaMa kItA dI dAlAm.......

o malam pertama kita di dlm


.....

(bca shingga abis)



Satu hal sebagai bahan renungan Kita...

Tuk merenungkan indahnya malam pertama

Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata

Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa



Justeru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut

Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara



Hari itu... mem pelai sangat dimanjakan

Mandipun...harus dimandikan

Seluruh badan Kita terbuka....

Tak ada sehelai benangpun menutupinya. .

Tak ada sedikitpun rasa malu...

Seluruh badan digosok dan dibersihkan

Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan

Bahkan lubang-lubang itupun ditutupi kapas putih...



Itulah sosok Kita....

Itulah jasad Kita waktu itu



Setelah dimandikan.. ,

Kitapun dipakaikan gaun cantik berwarna putih

Kain itu ...jarang orang memakainya..

Karena sangat terkenal bernama Kafan

Wangian ditaburkan kebaju Kita...

Bahagian kepala.., badan. .., dan kaki diikatkan

Tataplah.... tataplah. ..itulah wajah Kita

Keranda pelaminan... langsung disiapkan

Pengantin bersanding sendirian...



Mempelai diarak keliling kampung yang dihadiri tetangga

Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul

Kita diiringi langkah longlai seluruh keluarga

Serta rasa haru para handai taulan

Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah Dzikir

Akad nikahnya bacaan talkin....

Berwalikan liang lahat..

Saksi-saksinya nisan-nisan. . yang telah tib a duluan

Siraman air mawar.. pengantar akhir kerinduan

Dan akhirnya.... tiba masa pengantin..

Menunggu dan ditinggal sendirian,

Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan



Malam pertama yang indah atau meresahkan..

Ditemani rayap-rayap dan cacing tanah

Di kamar bertilamkan tanah..



Dan ketika 7 langkah telah pergi.....

Sang Malaikat lalu bertanya.

Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...

Ataukah Kita akan memperoleh Siksa Kubur.....

Kita tak tahu...Dan tak seorangpun yang tahu....



Saya hampir membuang email ini namun saya telah diberi kesabaran untuk

membacanya terus hingga ke akhir.







Mengapa mudah sekali membuang email agama tetapi bangga mem "forward"

kan email yang tak senonoh? Astaghfirullah. ..

Marilah membuat keseimbangan dalam kehidupan kita, sebelum kita menuju

ke





''Malam Pertama Kita''



untuk rakan rakan kesayangan ku........buat renungan kita bersama..........sal

1 ulasan: